Kesalahan Cara dalam berbisnis internet eps 4

Kesalahan # 16 : Tidak Menganggap Bisnis Online Sebagai
Sebuah Bisnis

Entah karena bisnis online tidak memerlukan interaksi secara
langsung, atau entah karena sebab lainnya, banyak orang yang
tidak menganggap bisnis online adalah sebagai sebuah selingan
saja.
Akibatnya mereka tidak member perhatian yang penuh pada bisnis di internet yang
mereka jalankan, mereka tidak memberikan curahan waktu, dana dan tenaga yang
cukup karena mereka menganggapnya sebagai sebuah selingan. Mereka tidak mau
mengeluarkan modal karena tidak serius, dan seterusnya….
Akhirnya, website yang mereka buat asal-asalan saja. Sales letter yang mereka buat
terlihat tidak menarik. Newsletter mereka gagal total, traffik ke situs/blog mereka pun
seadanya.
Hasil akhirnya : jelas mereka gagal.
Sebagaimana pekerjaan apa pun yang dilakukan setengah hati akan gagal, maka bisnis
online pun demikian, jika Anda hanya melaksanakannya setengah hati maka Anda
kemungkinan besar pun akan gagal.
Iingat : bisnis online adalah sebuah bisnis nyata, hanya medianya saja yang maya.
Uang yang Anda hasilkan adalah uang yang nyata, bukan?
Jadi seharusnya Anda benar-benar memperlakukannya sebagai sebuah bisnis yang
nyata, yang perlu diperhatikan.

Kesalahan # 17 : Tidak Fokus

Salah satu penyebab utama lainnya yang menyumbang kontribusi
terbesar dalam kegagalan seseorang dalam berbisnis online adalah :
tidak fokus.
Banyak para pebisnis online yang menjalankan beberapa bisnis online
sekaligus, namun pada akhirnya tidak ada satu pun di antara bisnis yang
mereka jalankan yang berhasil meraup untung besar.
Penyebabnya? Bukan karena bisnis-bisnis yang mereka jalankan
tersebut tidak berpotensi untuk menghasilkan untung besar, tetapi yang
jadi masalah adalah fokusnya yang terbagi-bagi.
Dengan terbagi-baginya fokus bisnis yang mereka lakukan, maka setiap bisnisnya
hanya mendapat sedikit optimasi. Dana iklan, tenaga untuk editing blog / situs, waktu
untuk belajar, semuanya terbagi. Dan akibatnya, tidak ada satu pun hasilnya yang
optimal. Jadi, pastikan Anda hindari hal ini.
Terkait masalah fokus ini, ada sebuah kasus menarik dari Amit Mehta, seorang PPC
super affiliate, dalam sebuah report yang ditulisnya.
Jadi ceritanya ada dua orang affiliate, sama-sama menghasilkan US$ 100 per harinya.
Affiliate pertama menghasilkan US$ 100 dari sebuah project promosinya, dan dia
berfikir bahwa jika dia membuat 10 buah project internet marketing seperti itu dia akan
bisa meraih US$ 1,000 per harinya. Akhirnya dia pun membangun berbagai situs
dengan harapan mendapat income berkali lipat.
Hasilnya? Setelah 6 bulan kemudian, situs-situsnya banyak yang hancur, karena
fokusnya terbagi-bagi. Dan pendapatannya tetap hanya US$ 100/hari.
Bagaimana dengan affiliate kedua?
Affiliate kedua juga menghasilkan US$ 100 dari sebuah project promosinya, tetapi dia
tidak berfikir untuk membuat banyak project serupa. Yang dia lakukan adalah mencoba
untuk mengoptimalkan projectnya yang satu ini untuk meraih hasil profit yang lebih
tinggi lagi.
Hasilnya? Setelah 6 bulan kemudian dia bisa menghasilkan US$ 1,500/hari (!) dari
projectnya yang benar-benar dioptimalkan tersebut. Itu adalah kekuatan dari fokus!
Jadi, sekarang apa yang ingin Anda lakukan? Masih tidak ingin fokus?

Kesalahan # 18 : Tidak Melakukan “Test Dan Ukur”

Selain karena tidak (mau) memiliki (dan mencari) guru,
tidak mau mengeluarkan modal dan tidak mengerjakan
bisnis online mereka dengan serius, salah satu penyebab
kegagalan yang utama lainnya adalah tidak melakukan
―test dan ukur‖.
Untuk poin yang ini, sebagian orang menyebutnya test and
track, sebagian lagi menyebutnya test and measure. Tapi
saya lebih suka memakai bahasa Indonesia, test dan ukur.
Ya, jika Anda ingin bisa sukses dalam melakukan bisnis, apa pun, di mana pun, konsep
test dan ukur haruslah menjadi salah satu fokus perhatian Anda. Jika sekarang Anda
sudah mau dan berani mengeluarkan modal untuk berbisnis, bagus. Tetapi jika Anda
tidak melakukan test dan ukur, bisa saya pastikan biaya berbisnis yang Anda keluarkan
menjadi tidak efisien.
Nah supaya, efisien, Anda harus melakukan test dan ukur dalam perjalanan bisnis
Anda. Lakukan sebuah percobaan, catat hasilnya, lalu ukur (evaluasi), bagaimana hasil
yang didapatkan? Jika sudah bagus, teruskan atau beralih kepada optimasi poin
lainnya dari bisnis Anda. Jika belum, ganti dan terus benahi hingga hasilnya OK.
Contohnya :
Lakukan percobaan memasang berbagai judul iklan yang berbeda-beda, hitung
hasil penjualan yang didapatkan dari hasil iklan tersebut berapa. Jika hasilnya
dengan judul ―abc‖, teruskan. Jika hasilnya buruk dengan judul ―abc‖, ganti
menjadi ―def‖, dan seterusnya hingga cocok.
Lakukan percobaan memasang iklan pada berbagai jaringan iklan yang berbeda.
Setiap jaringan memiliki pasar, jangkauan dan karakteristiknya masing-masing.
Jika Anda merasa yang sekarang kurang bagus, coba beralihlah ke jaringan
iklan pesaing, siapa tahu lebih cocok.
Coba taruh lead form (opt-in form) Anda di awal halaman, hitung berapa
persentase leads yang bisa Anda dapat dalam sehari? 10%?
Sekarang coba taruh form opt-in Anda di bagian tengah halaman, di akhir
halaman, melayang sepanjang halaman. Mana yang paling besar
presentasenya? Temukan dan gunakan hal tersebut sebagai senjata utama.
Coba ganti headline sales letter Anda, lihat apa pengaruhnya pada konversi.
Semakin turun atau semakin tinggi? Apakah dari 1% menjadi 2%? Atau malah
menjadi lebih kecil (Turun) konversinya?Jika turun, kembalikan ke semula, atau modifikasi lagi. Jika naik, teruskan.
Lakukan dengan 5-10 headline berbeda, dan pilih salah satu yang hasilnya
paling bagus.
Coba ketahui dari mana saja sumber traffik Anda? Dari mana saja Anda
mendapat pengunjung? Perbaiki sumber traffik yang belum bagus, optimalkan
sumber traffik yang sudah ada.
Lakukan test dan ukur apakah URL affiliasi Anda banyak yang meng-klik?
Apakah kampanye newsletter Anda menghasilkan konversi yang besar?
… dan sebagainya….
Untuk memudahkan Anda melakukan proses test dan ukur ini, Anda bisa
mempergunakan berbagai alat bantu untuk melakukan test dan ukur yang ada di
internet, ada banyak program gratisan yang bisa Anda manfaatkan. Tools ini biasa
disebut tools statistik / analytics.
Beberapa contoh alat bantu analisa yang bisa Anda pergunakan (dan juga saya
pergunakan) seperti : Histats.com untuk mengecek data trafik situs Anda
: Snipurl.com untuk mengecek jumlah klik pada URL affiliasi Anda
: Feedburner.com untuk mengecek statistik Feed dari situs / blog Anda

Dan masih banyak lagi alat-alat untuk melakukan test dan ukur yang lainnya.
Dengan melakukan test dan ukur, Anda menjaga efisiensi dan efektifitas bisnis Anda.
Dengan demikian Anda bisa menjaga bahkan meningkatkan keuntungan bisnis Anda.
Contohnya : melakukan berbagai test headline dan sales letter untuk menaikkan tingkat
konversi. Bayangkan bagaimana jika Anda bisa menaikkan konversi sales letter Anda
dari 1% menuju 2%? Itu berarti untung Anda berlipat menjadi dua kali!
Lalu bagaimana kalau dari hasil test dan ukur tersebut Anda bisa menghasilkan sales
letter yang memiliki konversi 3% bahkan 4%?
Atau bagaimana hasilnya jika Anda bisa menemukan sebuah formula iklan yang
memungkinkan terjadinya 5-10 pembelian dari setiap 100 klik?
Bayangkan semua kemungkinan yang terjadi, lalu pikirkan : mungkinkah semua hal
tersebut bisa Anda dapatkan tanpa mau melakukan proses test dan ukur?
Lalu pikirkan juga : andai Anda tidak melakukan proses test dan ukur tersebut, sudah
berapa banyak potensi keuntungan yang Anda lewatkan?
Karenanya, jika Anda sekarang belum melakukan test dan ukur, lakukan sekarang juga.
Jika tidak, berarti Anda melewatkan berbagai keuntungan yang bisa diraih.

Kesalahan # 19 : Banyak Berkhayal
Kesalahan # 20 : Sedikit Usaha


Kedua kesalahan di atas (banyak berkhayal + sedikit usaha)
saya gabungkan menjadi satu karena keduanya saling
berkaitan erat satu sama lain.
Ya, banyak sekali para pebisnis online yang tidak sukses
karena mereka terlaul banyak berkhayal tetapi sedikit sekali
melakukan usaha.
Mereka sudah berlaku bagus, berencana melaksanakan ini-itu, membuat berbagai plan
yang sepertinya akan berlangsung bagus. Tapi sayangnya mereka tidak
menjalankannya sama sekali. Mereka tidak melakukan rencana yang telah mereka
susun tersebut dan membiarkan rencana tersebut hanya menjadi sekedar rencana.
Atau, mereka sudah melaksanakan rencana yang dibuat, tetapi mereka tidak
menjalankannya dengan sepenuh hati. Tetapi sayangnya mereka banyak berharap dari
kerja yang sedikit akan menghasilkan hasil yang jauh lebih besar.
Intinya, mereka sudah action, tetapi tidak berusaha 100% dalam action mereka.
Jika Anda tidak merasa demikian, selamat.
Tapi jika Anda merasa termasuk orang yang seperti ini, berubahlah dari sekarang,
sebelum sebelum kegagalan menyapa Anda, sebelum semuanya terlambat.

0 komentar:

Not allowed Spamming,Flamming,Flooding or Vulgarities Or You Will Be Banned !!